Minggu, 24 Februari 2019

Apa itu FTP dan Bagaimana Cara Menggunakan FTP?

Apa itu FTP dan Bagaimana Cara Menggunakan FTP?


Apa itu FTP dan Bagaimana Cara Menggunakan FTP_blog

Pada artikel ini saya akan membahas mengenai seluk beluk dari FTP, mulai dari apa itu FTP server, pengertian FTP, fungsi FTP server, contoh FTP, sampai dengan cara kerja FTP Server. Di bagian selanjutnya akan dibahas juga mengenai apa itu FTP Client dan bagaimana cara menggunakannya.

Apa itu FTP?

FTP adalah singkatan dari File Transfer Protocol. Ini adalah internet service yang dirancang untuk membuat sambungan ke server internet tertentu atau komputer, sehingga user dapat mengirimkan file ke komputer (download) atau mengirimkan file ke server (upload). FTP saat ini banyak digunakan untuk melakukan pertukaran data, karena lebih mudah daripada menggunakan perangkat kabel atau fisik.
Diharapkan dengan artikel ini nantinya pembaca dapat mengerti mengenai apa itu FTP dan bagaimana cara menggunakan FTP untuk melakukan remote server. Remote server sangat berguna untuk mengelola website tanpa harus masuk ke dalam akun hosting atau Virtual Private Server (VPS).

Sejarah FTP

Sebelum membahas mengenai sejarah apa itu FTP, saya akan menjelaskan sedikit mengenai hubungan Telnet dengan FTP. Telnet digunakan untuk melakukan koneksi secara langsung (indirect network), sedangkan FTP menggunakan koneksi tidak langsung. Kedua jenis  TCP/IP koneksi ini menjadi dua model utama yang dikenalkan.
Koneksi tidak langsung berarti menggunakan sumber daya dari remote-host dan menggunakannya pada sistem lokal. Kemudian mentransferkannya kembali ke remote-host.
Standar FTP pertama kali adalah RFC 114 yang dikeluarkan pada tahun 1971, bahkan sebelum TCP dan IP ada. Standar ini digunakan untuk mendefinisikan perintah dasar yang digunakan untuk perencanaan sistem komunikasi yang ingin menggunakannya. Protokol FTP yang digunakan untuk standar internet disusun oleh komite Internet Engineering Task Force sebagai serangkaian dokumen resmi RFC (Request for Comments).
FTP dibuat dengan tujuan agar pengguna dapat memindahkan file dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Seperti protokol TCP/IP pada umumnya, ini didasarkan pada model client/server.

Fungsi FTP Server dan Kegunaan FTP

Ada beberapa fungsi FTP yang saat ini banyak digunakan, seperti untuk mengunggah halaman website ke dalam Internet melalui web hosting. Fungsi lain seperti memperbarui revisi dari program yang dilakukan oleh aplikasi FTP developer. Lengkapnya, berikut ini adalah fungsi dari FTP yang saat ini ada.
  • Melakukan upload halaman website ke dalam web server/web hosting ke internet
  • Menjelajah dan mengunduh file dari situs perangkat lunak publik
  • Mengirimkan file yang berukuran besar menjadi dua partisi yang mungkin saja terlalu besar untuk lampiran di dalam email
  • Mengunduh dan melakukan upload konten, seperti tugas kuliah ke FTP server
  • Mendistribusikan revisi terakhir program yang dilakukan oleh pengembang perangkat lunak
Tentu saja tidak hanya itu, ada banyak fungsi FTP lain yang bisa dimanfaatkan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Anda dapat mengembangakannya sendiri dan menyesuaikan dengan kebutuhan penggunaan yang dibutuhkan. Namun, pada dasarnya fungsi sederhana dari FTP adalah untuk memudahkan pengguna memindahkan file dari satu tempat ke tempat yang lainnya.

Aplikasi FTP Client

Di internet saat ini banyak sekali aplikasi FTP client yang tersedia. Salah satu aplikasi FTP yang terkenal adalah FileZilla. Aplikasi FTP ini banyak digunakan untuk melakukan remote FTP. Tidak hanya lengkap, melainkan juga dapat digunakan di berbagai macam sistem operasi, seperti Linux dan Windows. Berikut ini adalah 3 contoh FTP client yang tersedia di internet.
  • FileZilla

FileZilla FTP Client merupakan FTP client yang banyak digunakan untuk melakukan koneksi remote FTP dengan fitur yang lengkap. Aplikasi FTP ini mendukung di beberapa sistem operasi terkenal seperti Linux dan Windows. Kelebihannya adalah dapat melakukan transisi simultan. Ketika meng-upload file tetapi koneksi terputus maka dapat diulang kembali. Namun aplikasi FTP ini memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang lama untuk mengunggah berkas (file), jadi semakin banyak dan semakin besar berkasnya maka semakin lama pula proses uploadnya.
  • WINSCP

Meskipun tidak sepopuler FileZilla, WinSCP merupakan aplikasi yang juga cukup populer, apalagi untuk pengguna Windows. Beberapa protokol yang dapat ditangani oleh WinSCP adalah SFTP, SCP, FTP, dan WebDev. Kelebihan dari WinSCP adalah dukungan SSH password, keyboard interaktif, public key, dan otentikasi Kerberos. Selain juga terintegrasi dengan Pageant atas dukungan penuh otentikasi kunci publik dengan SSH. Sayangnya, aplikasi FTP ini hanya bisa digunakan di Windows saja.
  • GFTP

Apa itu FTP GPTF? GFTP merupakan aplikasi FTP client yang hanya tersedia di sistem operasi Linux. Aplikasi ini adalah proyek sumber terbuka, jadi boleh dikembangkan dan dipakai oleh siapa saja. Sudah mendukung protokol FTP, FTPS, HTTP, HTTPS, SSH, FSP. Sayangnya aplikasi FTP ini hanya bisa digunakan untuk melakukan koneksi FTP menggunakan antar jaringan lokal saja.
Selain tiga aplikasi di atas, tentunya masih ada beberapa aplikasi FTP client yang saat ini tersedia.

Cara Menggunakan FileZilla

Dikarenakan FileZilla merupakan aplikasi FTP client yang populer, maka akan saya bahas mengenai cara menggunakan FileZilla untuk melakukan koneksi FTP. Sebelum melanjutkan panduan ini pastikan:
  1. Filezilla yang sudah terinstal di komputer
  2. Informasi login FTP.
Aplikasi FileZilla dapat Anda unduh melalui halaman FileZilla Client untuk Windows. Sedangkan jika menggunakan Linux dapat mengunduhnya melalui halaman FileZilla Client untuk Linux.
Langkah-langkah untuk melakukan koneksi FTP menggunakan FileZilla sudah kami bahas melalui artikel Cara Menggunakan FileZilla.

Cara Menggunakan WINSCP

Software kedua yang dapat dipakai untuk melakukan koneksi FTP adalah WinSCP. Software FTP ini hanya dapat berjalan pada sistem operasi Windows. Berikut cara menggunakan WinSCP.

Langkah 1 – Download WinSCP

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengunduh software WinSCP melalui halaman official WinSCP.

Langkah 2 –  “File Protocol” pilih menu “FTP”

Apa Itu FTP - 1
Keterangan:
  • Host Name : Nama Domain
  • Port Number : 21
  • Username : Username FTP di cPanel
  • Password :Password FTP di cPanel
Apa Itu FTP - 2
  1. Klik “Login
  2. Setelah proses koneksi berhasil maka akan masuk di mana folder hosting berada.
Apa Itu FTP - 3
Selain itu, Anda juga dapat melakukan koneksi FTP menggunakan perangkat mobile Anda. Baik menggunakan Android maupun iOS. Terkait cara penggunaan dan lain sebagainya akan saya bahas pada artikel selanjutnya.

Kesimpulan

Adanya fitur FTP memudahkan Anda untuk mengelola file website yang berada pada halaman hosting. Kemudahan yang diberikan fitur FTP tentunya dapat membuat pekerjaan akan lebih mudah. Pengguna tidak perlu masuk ke dalam layanan web hosting untuk melakukan pengelolaan file, seperti mengganti, menghapus, dan menambahkan file-file baru.
Setelah mengikuti artikel ini Anda sudah bisa melakukan koneksi FTP ke server atau remote-host dan mengetahui mengenai apa itu FTP, pengertian FTP, cara kerja ftp server, dan fungsi ftp server. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat berguna.
Sebagai referensi lain dan pengetahuan terkait FTP, berikut ini saya sertakan beberapa artikel terkait yang mungkin saja bisa Anda baca terlebih dahulu:

Pengertian dan Fungsi DNS Server

Pengertian dan Fungsi DNS Server

DNS server
DNS (Domain Name System) server adalah server yang dapat melayani permintaan dari
 client untuk mengetahui alamat yang digunakan oleh sebuah domain. Jadi, misalnya Anda
ingin mengakses twitter.com, maka server DNS akan mencari alamat dari twitter agar
 komputer dapat terhubung dengan twitter.
Biasanya untuk menggunakan Server DNS, Anda harus memasukkan alamatnya dari
server tersebut dalam pengaturan IP address di komputer. Biasanya privider-provider
penyedia jasa internet sudah menyediakan alamat dari DNS server yang bisa Anda
gunakan.
Jika Anda menggunakan router, Anda bisa membuat DNS server sendiri. Selanjutnya
alamat dari router tersebut bisa Anda gunakan sebagai DNS di komputer. Namun, yang
tetap berperan dalam pencarian alamat IP tetaplah DNS server yang dimiliki oleh provider.
Ketika alamat IP dari sebuah website sudah bisa diketahui, komputer akan melakukan
cache DNS. Ketika komputer Anda sudah mengetahui alamat dari sebuah website,
komputer Anda akan mengingatnya. Sehingga, jika ingin mengaksesnya kembali tidak perlu
 lagi melakukan pencarian alamat IP website tersebut.

Fungsi DNS Server

DNS Server berfungsi sebagai sebuah database server yang menyimpan alamat IP
 yang digunakan untuk penamaan sebuah hostname. Jadi, ketika Anda mengetik
google.com maka DNS server akan menerjemahkan ke alamat IP dan menghubungkan ke
 google.com akhirnya tampil google.com pada layar pencarian.
Fungsi DNS Server

Cara Kerja DNS Server

Sebelum mengetahui cara kerja DNS server, perlu diketahui bahwa pengelola DNS terdiri
dari 3 komponen, yaitu :
1. DNS resolver : adalah client yang merupakan komputer pengguna, pihak yang membuat
 permintaan DNS dari suatu program aplikasi
2. Recursive DNS server : adalah pihak yang melakukan pencarian melalui DNS
 berdasarkan permintaan resolver, kemudian memberikan jawaban pada resolver tersebut.
3. Authoritative DNS server : pihak yang memberikan respon setelah recursive melakukan
 pencarian. Respon dapat berupa sebuah jawaban maupun delegasi ke DNS server
 lainnya.
Dalam menjalankan tugasnya, DNS server memerlukan program client yang bernama
 resolver untuk menghubungkan setiap komputer user dengan server DNS. Program
resolver yang dimaksud adalah web browser dan mail client. Jadi untuk terhubung ke
 server DNS, Anda perlu menginstall web browser atau mail client pada komputer.
Secara garis besar, berikut adalah cara kerja DNS server:
1. DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang
 dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
2. DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver
untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data
cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
3. DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah
ditentukan oleh pengguna.
4. Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
5. Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian
dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
6. Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server
 DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan
kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan ke client (melalui web browser).
Jadi, jika apa yang dicari di server DNS pertama tidak ditemukan. Pencarian dilanjutkan
pada server DNS kedua dan seterusnya dengan 6 proses yang sama seperti di atas. Perlu
 dicatat, pencarian dari client ke sejumlah server DNS dikenal dengan istilah proses
 pencarian iteratif sedangkan proses pencarian domain antar server DNS dikenal
dengan istilah pencarian rekursif.

Demikianlah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai DNS server. Jika Anda
 sedang mencari domain untuk bisnis, salah satu penyedia domain yang handal di
Indonesia adalah Idwebhost. Idwebhost adalah penyedia web hosting dan domain yang
 terpercaya dan berkualitas. Banyak fitur menarik yang diberikan oleh Idwebhost seperti
server yang cepat dan handal, dukungan pelanggan penuh, jaminan uptime 99,9%,
hingga kemudahan dalam melakukan pembayaran. Segera daftarkan bisnis Anda
menggunakan Idwebhost dan dapatkan berbagai fitur menarik lainnya.

Apa Itu Apache? Pengertian Apache Serta Kelebihan dan Kekurangannya

Bagi orang yang masih awam pastinya akan berpikir apa itu Apache? Apache adalah software web server yang gratis dan bersifat open source. Server ini telah menjadi platform bagi 46% website di seluruh dunia. Nama resminya adalah Apache HTTP Server, dan software ini dikelola dan dikembangkan oleh Apache Software Foundation.
Apache memudahkan pemilik website untuk mebuat konten di web – dan karena itulah software diikuti dengan kata ‘web server’. Apache adalah salah satu web server tertua dan dapat diandalkan. Versi pertamanya telah dirilis lebih dari 20 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1995.
Ketika seseorang hendak mengakses suatu website, ia harus memasukkan nama domain ke kolom alamat pada browser. Setelah itu, web server akan mengirimkan file yang diminta. Dalam hal ini, server berperan sebagai pengirim virtual.
Di Hostinger, infrastruktur web hosting kami mengunakan Apache yang sejajar dengan NGINX, yang juga merupakan software web server yang banyak digunakan. Pengaturan khusus ini memudahkan kami untuk memaksimalkan baik server maupun web hosting. Pengaturan tersebut juga menaikkan performa server dengan menyeimbangkan kelemahan salah satu server dan kelebihan server lainnya.

Apa Itu Web Server?

File server, database server, mail server, dan web server menggunakan software server yang berbeda-beda. Masing-masing aplikasinya dapat mengakses file yang tersimpan di server fisik dan menggunakannya untuk tujuan yang berbeda-beda.
Fungsi dari web server adalah mengelola website yang telah online. Agar semuanya berjalan lancaar, web server berperan sebagai perantara antara mesin server dan klien. Web server menarik konten dari server pada setiap permintaan user dan mengirimkannya ke web.
Tantangan terbesar dari web server adalah mengelola user web yang banyak dan berbeda-beda di waktu bersamaan – masing-masing user meminta halaman yang berbeda-beda. Web server memproses file yang tertulis dalam berbagai bahasa pemrograman, seperti PHP, Python, Java, dan lain-lain.
Web server mengubah file-file tersebut ke file HTML yang statis dan mengelolanya di browser milik user web. Ketika mendengarkan kata web server, anggap saja software tersebut adalah tool yang bertangung jawab atas ketepatan komunikasi server-klien.

Bagaimana Cara Kerja Web Server Apache?

Meskipun disebut sebagai web server, Apache tidak hadir dalam bentuk server fisik, melainkan software yang menjalankan sebuah server. Fungsinya adalah membuat koneksi antara server dan browser milik visitor website (Firefox, Google Chrome, Safari, dan lain-lain) sembari mengirimkan file bolak-balik (antara klien-server). Apache merupakan software lintas platform, dan karena itulah server ini dapat berfungsi baik di server Unix maupun server Windows.
Pada saat visitor loading halaman tertentu di website Anda, misalnya beranda utama atau “Tentang Kami”, browser visitor mengirimkan permintaan ke server Anda dan Apache mengirim jawabannya kembali dengan memuat semua file yang diminta (teks, gambar, dan lain-lain). Server dan klien berkomunikasi melalui protokol HTTP, sementara Apache bertanggung jawab terhadap kelancaran dan keamanan komunikasi antara server dan klien.
Apache mudah dikelola karena memiliki struktur berbasis modul. Modul memungkinkan admnistrator server untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fungsi atau fitur tambahan. Apache memiliki moduluntuk keamanan, caching, URL rewriting, otentikasi password, dan masih banyak lagi. Anda juga bisa setup konfigurasi server sendiri melalui file yang disebut .htaccess, yang mana merupakan file konfigurasi Apache yang didukung oleh semua paket hosting Hostinger.

Apache vs Web Server Lain

Masih banyak web server lainnya di samping Apache. Masing-masing aplikasi web server tersebut dibuat untuk tujuan yang berbeda-beda. Meski sering sekali digunakan, Apache tentu memiliki banyak alternatif dan juga saingannya.

Apache vs NGINX

Apa itu Apache? Apache http server vs NGINX
Nginx, dibaca Engine-X, merupakan aplikasi web server yang paling baru dan pertama rilis pada tahun 2004. Hingga saat ini, Nginx menjadi salah satu web server yang disukai oleh para pemilik website. Nginx dibuat untuk mengatasi c10k problem, yang berarti web server yang menggunakan thread untuk menangani permintaan user tidak dapat mengelola lebih dari 10.000 koneksi pada saat bersamaan.
  1. Karena Apache menggunakan struktur berbasis thread, pemilik website dengan jumla traffic yang tinggi mungkin saja akan mengalami masalah performa. Nginx adalah salah satu web server yang membahas c10k problem dan mungkin yang paling sukses.
  2. Nginx memiliki arsitektur event-driven yang tidak membuat proses baru bagi masing-masing permintaan atau request. Sebaliknya, Nginx mengatur setiap permintaan yang masuk dalam single thread. Proses master ini mengelola beberapa proses worker yang memproses permintaan sebenarnya. Model berbasis event dari Nginx mendistribusikan permntaan user di antara proses worker dengan cara yang eifisien sehingga mengarah ke skalabilitas yang jauh lebih baik.
  3. Jika Anda hendak mengelola website dengan jumlah traffic tinggi, maka Nginx merupakan pilihan yang tepat karena web server ini bisa berfungsi bahkan dengan resource minimal sekalipun. Beberapa contoh website bertraffic tinggi yang memilih Nginx sebagai web servernya adalah Netflix, Hulu, Pinterest, dan Airbnb.
  4. Akan tetapi, untuk website kecil dan medium, Apache merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan Nginx karena beberapa kelebihan yang ditawarkan, misalnya kemudahan konfigurasi, banyaknya modul, dan platform yang mudah bagi pemula.

Apache vs Tomcat

Apache http server vs Tomcat
Tomcat merupakan web server yang juga dikembangkan oleh Apache Software Foundation, dan karena itulah nama resminya adalah Apache Tomcat. Meski juga dikenal sebagai HTTP server, Tomact mendukung aplikasi Java alih-alih website stati. Tomcat mampu menjalankan beberapa spesifikasi Java yang berbeda-beda, seperti Java Servlet, JavaServer Pages (JSP), Java El, dan WebSocket.
  1. Tomcat dibuat secara khusus untuk aplikasi Java, sedangkan Apache ditujukan untuk HTTP server. Anda dapat menggunakan Apache bersamaan dengan bahasa pemrograman lainnya (PHP, Python, Perl, dan lain-lain) dengan bantuan modul Apache yang tepat (mod_php, mod_python, mod_perl, dan lain-lain).
  2. Meskipun dapat digunakan untuk mengonlinekan halaman web statis, server Tomcat kurang efisien untuk jika dibandingkan dengan Apache. Sebagai contoh, Tomcat pre-load Java Virtual Machine dan library terkait Java lainnya yang tidak Anda inginkan di kebanyakan website.
  3. Tomcat juga tidak begitu mudah untuk dikonfigurasi jika dibandingkan dengan web server lainnya. Misalnya, untuk mengelola WordPress, maka pilihan terbaiknya jatuh pada HTTP server seperti Apache atau NGINX.

Kelebihan dan Kekurangan Apache

Di satu sisi, web server Apache merupakan pilihan terjitu untuk menjalankan website di platform yang canggih dan stabil. Namun, di sisi lainnya, Apache juga memiliki beberapa kekurangan yang harus Anda ketahui.
Kelebihan:
  1. Open-source dan gratis, bahkan untuk tujuan komersial.
  2. Software yang andal dan stabil.
  3. Patch keamanan yang terus-menerus diperbarui.
  4. Fleksibel karena memiliki struktur berbasis modul.
  5. Kemudahan konfigurasi dan tidak sulit bagi pemula.
  6. Lintas platform (dapat berfungsi baik di server Unix maupun Windows).
  7. Pun dapat digunakan di situs WordPress.
  8. Komunitasnya besar dan memudahkan pengguna jika menemukan masalah.
Kekurangan:
  1. Terjadi gangguan pada performa jika suatu website menerima traffic dengan jumlah sangat tinggi.
  2. Terlalu banyak opsi konfigurasi yang bisa mengarah ke rentannya keamanan.

Bacaan Terkait

Ingin tahu informasi dasar selengkapnya tentang website hosting dan pengembangan web? Baca beberapa panduannya di bawah ini:

Jadi, Apa Itu Apache?

Berbicara soal pengertian Apache, Apache adalah salah satu web server terpopuler yang memungkinkan Anda untuk menjalankan website dengan aman tanpa banyak masalah. Apache lebih banyak digunakan oleh pemilik satu website dan pemilik bisnis kecil serta sederhana yang ingin menyetakan keberadaannya di dunia internet.
Anda dapat menginstall website WordPress di web server Apache tanpa perlu melakukan kustomisasi apa pun. Di samping itu, Apache bisa digunakan bersamaan dengan sistem manajemen konten (Joomla, Drupal, dll), web framework (Django, Laravel, dll), dan bahasa pemrograman lainnya. Kesimpulannya, Apache adalah pilihan yang tepat untuk semua tipe platform web hosting, misalnya VPS atau shared hosting.

Cara Instalasi Cpanel EHCP

Cara Instalasi Cpanel EHCP Di Ubuntu Server


EHCP (Easy Hosting Control Panel) adalah aplikasi opensource yang sangat effective digunakan untuk Control Panel Hosting yang menawarkan Anda untuk meng-host situs web, membuat account ftp, account email, sub domain dan sebagainya. Ehcp adalah control panel hosting yang pertama ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan tersedia secara gratis.
EHCP ini menawarkan semua fitur kontrol  panel hosting seperti FTP Account, MySQL Database, Pengguna Panel, Reseller, MailBox dengan Squirrelmail and Round Cube dll Ini adalah satu-satunya control panel pertama yang menyediakan untuk mendukung Nginx dan PHP-FPM dengan benar-benar membuang Apache dan memberikan kinerja yang lebih baik untuk server low end atau VPS.

EHCP Features

  • Complete php, free opensource, easily customizable and more free templaes.
  • Unlimited resllers, user accounts, ftp accounts, email accounts, mysql and domains.
  • Management of DNS, domains, subdomains, ftp, mysql, email etc.
  • Domains password protected, Email forwarding, autoreply etc.
  • Website analytics with webalizer and ftp with net2ftp.
  • One click third party script install.
  • User Disk quota control, SSL suport, custom http redirects, domain aliases, domain redirect.
  • Different langauge support and template supports with few languages.
  • Server backup and restore including files and databases.
Artikel ini akan membantu Anda untuk menginstal dan setup  Hosting Control Panel dengan Mudah di Ubuntu 12.04/12.10/13.04/13.10. Harap dicatat ehcp dapat diinstal pada instalasi baru dari Linux. Instalasi ehcp cukup sederhana dan mudah, pengguna baru tidak akan menghadapi masalah apapun memasangnya pada saat pertama.
Langkah-langkah Instalasi EHCP
 wget -O ehcp.tgz www.ehcp.net/ehcp_latest.tgz
tar -zxvf ehcp.tgz
cd ehcp
./install.sh
 setelah kita melakukan instruksi install.sh maka akan menginstal semua paket yang diperlukan untuk EHCP yaitu  termasuk Apache, MySQL, PHP, Postfix dan sebagainya.
Hal ini sangat, disarankan bagi Anda untuk mengatur MySQL ‘root’ password untuk administrasi MySQL.
Kemudian masuk password root and klik OK.
 Kemudian masukan password lagi dan klik OK.
 Sekarang pilih mail server mana yang kompatibel untuk Anda.
 Dalam kasus ini saya memilih “Internet Site”.
Masukkan email nama domain Anda dan klik OK.
Pilih ‘Yes’ untuk membuat web based directories
Klik ‘OK’ untuk membuat sertifikat SSL.
Pilih webserver yang Anda inginkan dan klik ‘OK’ dalam kasus ini saya memilih webserver apache2.

Kemudian kita lakukan konfigurasi phpmyadmin untuk mengelola database. Klik Yes
Tentukan password user administrator database phpmyadmin
 Masukkan password root MySQL Anda dan klik OK

Sekarang kita lanjutkan mengkonfigurasi roundcube-core.
Pilih database untuk roundcube. Dalam kasus ini saya pilih MySQL
Kemudian kita tentukan password untuk account administrator roundcube
menentukan password MySQL untuk roundcube
Dan instalasi Cpanel EHCP selesai
Sekarang kita buka jendela  Web browser dan masukkan alamat IP dari server Anda.

  1. http://youripaddress/
  2. OR
  3. http://localhost

 

Apa Itu cPanel? Pengertian cPanel beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Bagi pengguna yang masih baru, pasti sering bertanya-tanya, apa itu cPanel? cPanel adalah salah satu control panel berbasis Linux yang paling banyak digunakan di akun web hosting. Melalui panel ini, Anda bisa dengan mudah mengelola semua layanan dalam satu tempat. Saat ini, cPanel merupakan panel standar yang paling banyak digunakan dan sebagian besar web developer sudah sangat familiar dengan tool ini.
Selain intuitif dan mudah digunakan, cPanel juga memungkinkan Anda untuk mengelola akun web hosting dengan maksimal. Membuat FTP user dan alamat email baru, memonitor resource, membuat subdomain, dan menginstall software merupakan beberapa kegunaan cPanel.

Apa Itu cPanel Hosting?

Sebelum menggunakan cPanel, Anda harus mengetahui pengertian cPanel terlebih dulu, apalagi kalau Anda masih baru di dunia web hosting. Pada umumnya, cPanel merupakan web hosting Linux yang menyertakan instalasi cPanel. Meskipun ada kelebihan dan kekurangannya, cPanel merupakan pilihan yang tepat jika Anda mencari control panel yang cepat dan andal. Berikut kelebihan cPanel dan kekurangannya:
Kelebihan cPanel:
  • Mudah dipelajari
  • Mudah digunakan
  • Menghemat waktu dan uang
  • Telah melalui uji coba
  • Menawarkan software auto installer
  • Tersedia berbagai tutorial dan panduan online
Kekurangan cPanel:
  • Fitur yang terlalu banyak hanya akan memperlambat performa cPanel
  • Pengaturan yang penting bisa tiba-tiba berubah secara otomatis
  • Beberapa hosting menjalankan software yang tidak diupgrade
  • Biayanya mahal dan jarang dipasangkan di hosting gratis

Pilihan Selain cPanel

Ada ribuan control panel yang bisa digunakan selain cPanel. Sebaiknya cari tahu terlebih dulu control panel yang digunakan oleh provider hosting Anda.
Di Hostinger, kami membuat dan mengelola control panel sendiri yang kami tawarkan di semua paket web hosting. Control Panel Hostinger memiliki banyak kesamaan dengan cPanel dan memungkinkan kami lebih fleksibel dalam mengatur dan mengelola kebutuhan para klien atau pengguna.
Jika Hostinger menawarkan web hosting murah, maka untuk versi premiumnya, kami punya Hosting24. Di Hosting24, kami memperkenalkan cPanel hosting yang paketnya bisa Anda beli untuk durasi satu tahun atau lebih. Dalam paket tersebut, jika Anda membeli salah satu paket cPanel hosting dengan durasi tahunan, maka Anda akan mendapatkan gratis nama domain. Dapatkan semua kebutuhan yang Anda inginkan untuk mengonlinekan website!
Entah itu cPanel atau pilihan lain selain cPanel, hal terpenting adalah Anda mendapatkan semua yang dibutuhkan untuk membuat dan mengonlinekan website dengan control panel yang dipilih. Bertanyalah pada provider hosting Anda jika Anda menginginkan control panel untuk pengembangan yang lebih spesifik,

Tutorial cPanel: Cara Menggunakan cPanel

Masing-masing cPanel memiliki metode instalasi yang berbeda dan di dalamnya juga terkandung berbagai fitur. Kabar baiknya, sekarang Anda mencari panduan dan tutorialnya di internet jika ingin menginstall cPanel yang dibutuhkan. Setelah masuk ke akun, Anda akan melihat metrics yang menyimpan jumlah penggunaan resource (seperti penggunaan CPU, ketersediaan ruang penyimpanan atau storage, dan penggunaan memori). Metric ini menyajikan data yang sangat berguna bagi Anda untuk melihat keseluruhan performa website.
Setelah mengetahui data dan performa website, langkah selanjutnya adalah melihat berbagai modul yang disediakan. Berikut modul cPanel yang biasa digunakan:

File Modul:

Fitur manajemen file cPanel
Modul ini memungkinkan Anda untuk mengupload dan mengelola file secara langsung dari cPanel tanpa bantuan FTP client. Selain itu, Anda juga bisa membuat level privasi, backup, dan masih banyak lagi. Berikut ini modul yang biasa digunakan:
  • Backup
  • Backup Wizard
  • Directory Privacy
  • Disk Usage
  • File Manager
  • FTP Accounts
  • FTP Connections
  • Images
  • Web Disk

Preferences:

Preferences cPanel
Di bagian preferences inilah Anda dapat mengkustomisasi layout dari instalasi cPanel agar sesuai kebutuhan Anda. Berikut modul yang sering digunakan:
  • Change Language
  • Change Main Domain
  • Getting Started Wizard
  • Manage Resources
  • Shortcuts
  • Update Contact Info
  • Video Tutorials

Database:

Fitur manajemen database cPanel
Jika website Anda menggunakan sistem manajemen konten (CMS), maka platform tersebut akan membutuhkan database untuk menyimpan post, pengaturan, dan informasi lainnya. Di bagian ini, Anda akan mengetahui semua hal tentang pengelolaan database tersebut. Berikut modul yang sering digunakan:
  • MySQL Database Wizard
  • MySQL Databases
  • phpMyAdmin
  • Remote MySQL

Aplikasi Web:

Script auto installer cPanel
Di bagian ini, Anda dapat menginstall berbagai tipe software, mulai dari blog dan portal sampai CMS dan forum. Berikut modul yang sering digunakan:

Domain:

Fitur manajemen domain cpanel
Bukan merupakan rahasia lagi jika banyak webmaster yang menggunakan akun hosting untuk mengelola berbagai situs atau membuat subdomain dan pengalihan. Berikut modul yang paling sering digunakan:
  • Addon Domains
  • Aliases
  • DNS Manager
  • Preview Website
  • Redirects
  • Subdomains

Metrics:

Metrics dan statistik cPanel
Performa adalah satu faktor terpenting yang tidak boleh dilupakan ketika mengembangkan website. Modul metrics sangat erat kaitannya dengan performa. Metrics dan performa nantinya membantu Anda memutuskan bagaimana seharusnya website Anda dikelola. Berikut modul yang paling banyak digunakan:
  • Awstats
  • Bandwidth
  • CPU and Concurrent Connection Usage
  • Errors
  • Raw Access
  • Visitors
  • Webalizer
  • Webalizer FTP

Keamanan:

Fitur keamanan cPanel
Keamanan merupakan hal terpenting yang tidak boleh dilupakan oleh para websmaster, terlebih jika webmaster ini hendak menyimpan informasi yang sensitif, misalnya username, password, atau informasi keuangan. Modul ini membantu Anda untuk mengelola pengaturan terhadap akun hosting. Berikut modul yang paling sering digunakan:
  • Hotlink Protection
  • IP Blocker
  • Leeach Protection
  • SSH Access
  • SSL/TLS

Software:

Software cPanel
Sebagian besar software yang ada di modul ini memuat bahasa pemrograman PHP dan Perl. Modul ini tidak begitu dibutuhkan kecuali kalau Anda adalah pengguna tingkat lanjut. Berikut modul yang paling banyak digunakan:
  • Softaculpis Apps Installer
  • Optimize Website
  • Perl Modules
  • PHP PEAR Packages
  • CloudFlare
  • PHP Version Selector

Tingkat Lanjut:

Seperti terlihat pada judul, pengaturan ini juga berguna bagi user tingkat lanjut. Berikut modul yang paling banyak digunakan:
  • Apache Handlers
  • Cron Jobs
  • Error Pages
  • Indexes
  • MIME Types
  • Track DNS

Email:

Fitur manajemen email cPanel
Tidak semua paket web hosting menawarkan email. Namun, jika paket hosting yang Anda miliki menawarkan email dan cPanel, maka di kedua fitur tersebutlah Anda bisa mengelola semua akun email. Berikut modul yang paling banyak digunakan:
  • Address Importer
  • Apache SpamAssassin
  • Autoresponders
  • Default Address
  • Email Wizard
  • Encryption
  • Forwardes
  • Global Filters
  • MX Entry
  • Track Delivery
  • User Filters

Artikel Lain yang Terkait

Ingin mempelajari lebih lanjut mengenai dasar-dasar web hosting dan pembuatan website? Berikut beberapa artikel yang layak Anda baca:

Jadi, Apa Itu cPanel?

Sampai di sini, apakah Anda sudah mengetahui pengertian cPanel? cPanel merupakan salah satu control panel web hosting berbasis Linux yang menampilkan key metric tnetang performa server dan memungkinkan Anda untuk mengakses berbagai modul, seperti File, Preferences, Database, Aplikasi Web, Domain, Metrics, Keamanan, Software, Tingkat Lanjut, dan Email.
Pada umumnya, cPanel hosting adalah Linux hosting yang menawarkan instalasi cPanel sehingga membuatnya menjadi populer di kalangan webmaster. Di samping itu, juga ada banyak control panel yang bisa dipilih selain cPanel. Karena itulah, jika Anda tidak begitu suka dengan cara kerja cPanel, Anda bisa memilih alternatif control panel yang lain sesuai kebutuhan.
Setelah mengetahui pengertian cPanel serta kegunaan dan kelebihan cPanel, jangan ragu untuk berbagi pengalaman yang Anda dapatkan. Apakah Anda sudah pernah mencoba control panel web hosting lainnya? apa control panel yang Anda sukai? Bagikan pengalaman Anda pada kolom komentar di bawah ini!